Jambi (ANTARA) - Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel menggandeng anggota DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Jambi, Syarif Fasha melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap mobil tangki Bahan Bakar Minyak (BBM) di Fuel Terminal (FT) Jambi pada Selasa (10/6).
Anggota DPR RI Komisi XII, Syarif Fasha mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk komitmen sebagai wakil rakyat untuk memastikan pelayanan distribusi energi kepada masyarakat berjalan transparan dan akuntabel.
Pihaknya mengapresiasi keterbukaan Pertamina dalam mendampingi dan mendukung kegiatan pengawasan ini.
Sementara itu Senior Manager Operations and Maintenance (SMOM) Pertamina Sumbagsel, Yardinal menambahkan bahwa kegiatan ini dimaknai sebagai bentuk perhatian pemerintah dalam hal ini Komisi XII DPR RI yang diwakili oleh Syarif Fasha kepada Pertamina dalam upayanya mendistribusikan energi kepada masyarakat agar lebih transparan dan lebih baik lagi kedepannya.
“Kunjungan dan pengawasan ini dilakukan sebagai upaya perbaikan sistem distribusi ke depan dan untuk menghindari kesalahpahaman yang selama ini ditujukan kepada Pertamina atas permasalahan yang sebenarnya berasal dari oknum tertentu,” Kata Yardinal
Selain itu, Pertamina juga berupaya menjaga kualitas layanan distribusi energi, meningkatkan prosedur pengawasan, mulai dari titik pengisian di Fuel Terminal hingga titik serah di SPBU, untuk memastikan akurasi volume dan bebas dari praktik penyalahgunaan BBM.
Sedangkan Area Manager Communication, Relations and CSR Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, turut menyampaikan bahwa Pertamina sangat terbuka terhadap sinergitas pengawasan bersama DPR RI dan seluruh pemangku kepentingan lainnya.
"Kami berkomitmen untuk menjaga integritas distribusi BBM dari hulu ke hilir. Setiap bentuk kecurangan tidak akan ditoleransi dimana kegiatan hari ini menjadi refleksi bahwa kolaborasi ini sangat penting untuk mewujudkan tata kelola energi yang lebih baik,” ujar Nikho.
Sebagai informasi untuk rata-rata konsumsi harian BBM jenis Biosolar di wilayah Jambi sekitar 910 Kilo Liter (KL) per hari dan jenis Pertalite sekitar 1.155 KL per hari.
Pertamina juga mengimbau masyarakat untuk membeli BBM subsidi sesuai dengan peruntukan dan kebutuhan, agar penyaluran subsidi tepat sasaran.
“Kami juga mengajak masyarakat untuk bersama mengawasi pendistribusian BBM bersubsidi agar dapat benar-benar digunakan oleh masyarakat yang berhak,” tambah Nikho.
Jika masyarakat menemukan indikasi kecurangan dalam distribusi BBM, masyarakat dapat segera melaporkan kepada Aparat Penegak Hukum (APH) atau melalui Pertamina Call Center (PCC) 135.