Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka meminta Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman untuk melibatkan lebih banyak anak muda dan akademisi dalam riset dan pengembangan (R&D) sektor pertanian.
Dalam acara rembuk tani di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Selasa, Wapres Gibran menyebut Yogyakarta memiliki banyak akademisi yang perlu dilibatkan untuk R&D produk-produk pertanian, termasuk yang berkaitan dengan produk-produk turunan tebu seperti bioetanol.
“Saya titip ini Pak Menteri, untuk lebih banyak melibatkan anak-anak muda, karena kita menggunakan mekanisasi alat-alat modern, drone. Saya mohon juga lebih banyak anak-anak muda yang dilibatkan. Lalu, karena di Yogya banyak akademisi, banyak orang-orang pinter, tentunya banyak melibatkan mereka untuk R&D, untuk bibit, dan juga nanti ke depan masalah hilirisasi tebu kaitannya dengan etanol,” kata Wapres Gibran.
Saat acara rembuk tani di Sleman sebagaimana disiarkan oleh Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Wakil Presiden, Wapres menekankan dirinya dan jajaran menteri Kabinet Merah Putih merupakan pembantu-pembantu Presiden Prabowo Subianto, yang berupaya memastikan program-program, serta visi dan misi Presiden berjalan sesuai rencana. Presiden Prabowo, sebagaimana disampaikan Wapres, menargetkan Indonesia mencapai swasembada gula konsumsi pada tahun 2026, dan swasembada gula selambat-lambatnya pada tahun 2028.
“Pak Presiden sudah memberikan instruksi langsung ke Pak Menteri (Pertanian), tahun depan harus swasembada gula konsumsi, dan tahun 2027, paling lambat 2028, kita harus benar-benar swasembada gula, dan ini menjadi PR bersama. Kami mohon kerja samanya Bapak, Ibu semua,” kata Wapres Gibran di hadapan para petani tebu di Sleman.
Demi mewujudkan swasembada dan menggenjot produksi tebu, Gibran menyebut petani tidak dapat lepas dari mekanisasi, dan penggunaan alat-alat pertanian modern. Gibran pun menyambut baik penggunaan drone oleh para petani tebu di Sleman.
Dia kemudian mencontohkan beberapa kelompok petani ada yang mengajukan pengadaan combine harvester. Menurut Gibran, alat itu harganya cukup mahal, tetapi pemerintah tetap akan menyediakan untuk membantu meningkatkan produksi beras dan jagung.
“Apapun masalah di lapangan, kami ingin menyelesaikan secepat mungkin, masalah air, masalah bibit, pupuk, harga di pasar, masalah kemitraan, masalah lahan, Insyaallah bisa kita selesaikan dengan cepat sekali,” kata Wapres Gibran kepada para petani.
Di lokasi rembuk tani bersama petani-petani tebu, Wapres turut memberikan bantuan kepada kelompok petani setempat.
Beberapa pejabat yang ikut hadir dalam acara itu, yaitu Ketua Komisi IV DPR RI Titiek Soeharto, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dan Wakil Menteri BUMN Aminuddin Ma’ruf.